Friday, December 18, 2009

RENUNGAN "MAMA"



Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.

Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan,

“Para malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana? Saya begitu kecil dan lemah,” kata si bayi.

Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu.”

“Tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia,” demikian kata si bayi.

Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan jadi lebih bahagia.”

Si bayi pun bertanya kembali, “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”

Sekali lagi tuhan menjawab, “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa,”

Si bayi pun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”

Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab, “Malalaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun.”

Si bayi pun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, “Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi,”

Dan Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu,”

Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan sang anak dengan suara lirihnya bertanya,

“Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat dirumahku nanti?”

Tuhanpun menjawab,

“Kamu dapat memanggil malaikatmu

….IBU….”

Kenanglah ibu yang menyayangimu

Untuk ibu yang selalu

meneteskan air mata ketika aku pergi…

Ingatkah engkau,

ketika ibumu rela tidur tanpa selimut

demi melihatmu, tidur nyenyak

dengan dua selimut membalut tubuhmu itu?

Ingatkah engkau ketika jemari ibu

mengusap lembut kepalamu?

dan ingatkah engkau ketika air mata

menetes dari mata ibumu

ketika ia melihatmu terbaring sakit …?

Sesekali jenguklah ibumu

yang selau menantikan kepulanganmu di rumah

tempat kau dilahirkan,

kembalilah memohon maaf

pada ibumu yang selalu rindu akan

senyumanmu.

Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan

duniawi yang selalu membuatmu lupa untuk

pulang.

Segeralah jenguk ibumu

yang berdiri menantimu

di depan pintu

bahkan sampai malampun kian larut.

Jangan biarkan engakua kehilangan

saat-saat yang akan kau rindukan

dimasa datang…….

Ketika ibu telah tiada…………….

Tak ada lagi yang berdiri

di depan pintu menyambut kita

Tak ada lagi senyuman indah…..

tanda bahagia.

Yang ada hanyalah kamar yang kosong

tiada penghuninya,

Yang ada hanyalah baju

yang digantung di lemari kamarnya.

Tak ada lagi yang menyiapkan

sarapan pagi untukmu makan,

Tak ada lagi yang rela merawatmu

sampai larut malam ketika engkau sakit…

Tak ada lagi dan tak akan ada lagi

yang meneteskan air mata mendo’akanmu

disetiap hembusan nafasnya.

Kembalilah segera…..

peluklah ibu yang selalu menyayangimu…

Ciumlah kaki ibu

yang selalu merindukanmu’dan berilah yang terbaik

diakhir hayatnya.

Sahabat…… berdo’alah

untuk kesehatannya

dan rasakanlah pelukan cinta dan kasih sayangnya

jangan kau biarkan engkau menyesal

dimasa datang

kembalilah pada ibu yang

selalu menyayangimu….

Kenanglah semua – cinta dan kasih sayangnya….

ibu… maafkan aku,

Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas.

……..TERIMA KASIH IBU…………

Friday, December 18, 2009

RENUNGAN "MAMA"



Suatu ketika seorang bayi siap untuk dilahirkan ke dunia.

Menjelang diturunkan dia bertanya kepada Tuhan,

“Para malaikat disini mengatakan bahwa besok Engkau akan mengirimku ke dunia, tetapi bagaimana cara saya hidup disana? Saya begitu kecil dan lemah,” kata si bayi.

Tuhan menjawab, “Aku telah memilih satu malaikat untukmu, ia akan menjaga dan mengasihimu.”

“Tapi di surga apa yang saya lakukan hanyalah bernyanyi dan tertawa, ini cukup bagi saya untuk bahagia,” demikian kata si bayi.

Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan bernyanyi dan tersenyum untukmu setiap hari, dan kamu akan merasakan kehangatan cintanya, dan jadi lebih bahagia.”

Si bayi pun bertanya kembali, “Dan apa yang dapat saya lakukan saat saya ingin berbicara kepada-Mu?”

Sekali lagi tuhan menjawab, “Malaikatmu akan mengajarkan bagaimana cara kamu berdoa,”

Si bayi pun masih belum puas, ia pun bertanya lagi, “Saya mendengar bahwa di bumi banyak orang jahat, siapa yang akan melindungi saya?”

Dengan penuh kesabaran Tuhanpun menjawab, “Malalaikatmu akan melindungimu, dengan taruhan jiwanya sekalipun.”

Si bayi pun tetap belum puas dan melanjutkan pertanyaannya, “Tapi saya akan bersedih karena tidak melihat Engkau lagi,”

Dan Tuhan pun menjawab, “Malaikatmu akan menceritakan kepadamu tentang Aku, dan akan mengajarkan bagaimana agar kamu bisa kembali kepada-Ku, walaupun sesungguhnya Aku selalu berada di sisimu,”

Saat itu surga begitu tenangnya, sehingga suara dari bumi dapat terdengar, dan sang anak dengan suara lirihnya bertanya,

“Tuhan, jika saya harus pergi sekarang, bisakah engkau memberitahu siapa nama malaikat dirumahku nanti?”

Tuhanpun menjawab,

“Kamu dapat memanggil malaikatmu

….IBU….”

Kenanglah ibu yang menyayangimu

Untuk ibu yang selalu

meneteskan air mata ketika aku pergi…

Ingatkah engkau,

ketika ibumu rela tidur tanpa selimut

demi melihatmu, tidur nyenyak

dengan dua selimut membalut tubuhmu itu?

Ingatkah engkau ketika jemari ibu

mengusap lembut kepalamu?

dan ingatkah engkau ketika air mata

menetes dari mata ibumu

ketika ia melihatmu terbaring sakit …?

Sesekali jenguklah ibumu

yang selau menantikan kepulanganmu di rumah

tempat kau dilahirkan,

kembalilah memohon maaf

pada ibumu yang selalu rindu akan

senyumanmu.

Simpanlah sejenak kesibukan-kesibukan

duniawi yang selalu membuatmu lupa untuk

pulang.

Segeralah jenguk ibumu

yang berdiri menantimu

di depan pintu

bahkan sampai malampun kian larut.

Jangan biarkan engakua kehilangan

saat-saat yang akan kau rindukan

dimasa datang…….

Ketika ibu telah tiada…………….

Tak ada lagi yang berdiri

di depan pintu menyambut kita

Tak ada lagi senyuman indah…..

tanda bahagia.

Yang ada hanyalah kamar yang kosong

tiada penghuninya,

Yang ada hanyalah baju

yang digantung di lemari kamarnya.

Tak ada lagi yang menyiapkan

sarapan pagi untukmu makan,

Tak ada lagi yang rela merawatmu

sampai larut malam ketika engkau sakit…

Tak ada lagi dan tak akan ada lagi

yang meneteskan air mata mendo’akanmu

disetiap hembusan nafasnya.

Kembalilah segera…..

peluklah ibu yang selalu menyayangimu…

Ciumlah kaki ibu

yang selalu merindukanmu’dan berilah yang terbaik

diakhir hayatnya.

Sahabat…… berdo’alah

untuk kesehatannya

dan rasakanlah pelukan cinta dan kasih sayangnya

jangan kau biarkan engkau menyesal

dimasa datang

kembalilah pada ibu yang

selalu menyayangimu….

Kenanglah semua – cinta dan kasih sayangnya….

ibu… maafkan aku,

Sampai kapanpun jasamu tak akan terbalas.

……..TERIMA KASIH IBU…………